Kota Sawahlunto, terletak di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, adalah sebuah kota kecil yang kaya akan peristiwa pertambangan batu bara.
Selain itu, kota ini terhitung menawarkan keindahan alam slot bet 800 yang menakjubkan dan tempat-tempat wisata yang menarik untuk dieksplorasi.
Memiliki luas wilayah kurang lebih 273,45 kilometer persegi, Sawahlunto terletak di lembah pegunungan bukit barisan yang dihuni oleh bermacam etnis, di antaranya Minangkabau, Batak, Sunda, Tionghoa dan Jawa.
1. Tambang Batu Bara Ombilin
Salah satu atraksi utama di Sawahlunto adalah Museum Tambang, yang terletak di bekas kantor administrasi pertambangan batu bara. Museum ini menampilkan peristiwa slot 777 pertambangan batu bara di Sawahlunto, terhitung artefak dan foto-foto yang memperlihatkan kehidupan di pertambangan terhadap era lampau.
Di daerah tambang batu bara ombilin kamu mampu berkeliling untuk lihat bermacam peninggalan yang selamanya tersisa. Di antaranya, Tambang Batu Bara, Gedung Ransum dan Kereta Api tua yang bernama “Mak Itam”.
Pengunjung mampu studi berkenaan sistem penambangan batu bara dan kehidupan para pekerja tambang di era lalu.
2. Puncak Cemara Sawahlunto
Destinasi wisata ini berada di Saringan, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto. Di sana kamu akan disuguhkan panorama berasal berasal dari atas bukit yang dikelilingi pohon cemara.
3. Batu Runciang
Destinasi wisata ini berada di Jalan Microwave, Silungkang Oso, Kabupaten Silungkang, Kota Sawahlunto. Batu runcing ini merupakan kawasan batu kars raksasa yang membawa ujung runcing di atasnya.
Selain itu, kamu terhitung memperoleh panorama Kota Sawahlunto yang indah berasal slot online resmi berasal dari atas daerah tersebut.
4. Makam Belanda
Berlokasi di daerah perbukitan Lubang Panjang, kamu mampu lihat makam Belanda Kuno dengan ciri khas batu nisan yang unik.
5. Museum Tambang Ombilin
Objek wisata paling akhir yang mampu kamu kunjungi ialah museum tambang ombilin. Lokasinya berada di Kota Sawalunto Saringan, Barangin.
Anda nantinya mampu lihat barang-barang tambang yang digunakan semasa kolonial Belanda.
Tinggalkan Balasan